Beranda | Artikel
Pendekatan Kepada Anak
Selasa, 3 Agustus 2021

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Pendekatan Kepada Anak merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Mencetak Generasi Rabbani. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 24 Dzulzijjah 1442 H / 03 Agustus 2021 M.

Kajian Islam Ilmiah Tentang Pendekatan Kepada Anak

Tentunya ada dua pilihan bagi para orang tua; menampakan dan menonjolkan sisi positif pada anak atau menunjukkan dan selalu menampilkan sisi salah/negatif anak. Di sini ada banyak macam tipe orang tua dalam melakukan pendekatan kepada anak-anak mereka.

Secara garis besar terbagi menjadi dua kubu. Yaitu ada orang tua yang aktif menonjolkan sisi positif anaknya dan mengabaikan sisi negatifnya. Ada orang tua yang cenderung suka menunjukkan bahkan terkesan mencari-cari kesalahan yang dilakukan oleh anak. Kadangkala ini diiringi dengan sikap mengabaikan dan mengacuhkan kelebihan-kelebihan yang mereka miliki.

Ada juga yang pertengahan, mereka memberikan kedua metode pendekatan ini secara proporsional. Mereka lebih menonjolkan sisi positif anak tanpa melupakan sisi negatifnya sembari melakukan perbaikan atas kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh si anak. Mereka berusaha untuk mengeksplor dan mengekspos kelebihan dan sisi positif yang ada pada anak.

Tentunya anak berbuat salah, bahkan tidak disorot pun akan terlihat. Tapi tidak semua orang tua tahu kelebihan dan keistimewaan anaknya, apalagi mengembangkannya menjadi satu hal yang positif bagi anak.

Maka yang ideal adalah kita lebih menonjolkan sisi positif pada anak, kelebihan-kelebihan yang mungkin tidak terlihat oleh si anak ataupun oleh orang lain. Tentu tanpa mengabaikan dan menutupi sisi-sisi negatif yang ada pada anak. Sehingga anak merasa sebagai orang yang bisa menelurkan karya dengan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya.

Anak yang terlalu sering mendapat hukuman, maka akan muncul pada dirinya bahwa dia adalah manusia yang selalu salah, manusia yang tidak bisa berbuat apa-apa selain melakukan kesalahan. Itu kalau kita terus mengorot sisi kesalahan anak. Akan muncul ketidakpercayaan diri atau bahkan mungkin si anak akan memilih jalan yang negatif. Hal ini karena dia sudah diberi stigma negatif oleh orang tuanya sendiri bahwa dia adalah orang yang selalu berbuat salah. Ini tentunya sangat-sangat merugikan bagi si anak.

Manusia perlu kita dekati dengan sesuatu yang membangkitkan motivasinya ataupun meningkatkan semangat dan gairahnya kepada kebaikan, bukan dijatuhkan dengan menyorot terus kesalahan-kesalahannya.

Terkadang orang tua terlalu menuntut banyak. Si anak tidak boleh melakukan satupun kesalahan atau kekeliruan. Tentu ini satu beban yang berat bagi anak.

Hukuman Berupa Pukulan

Menit ke-8:48 Di dalam hadits, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan bahwa hukuman berupa pukulan ini hanya boleh diberikan kepada anak ketika dia berusia 10 tahun keatas.

Bagaimanan penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian

Lihat juga: Cara Mendidik Anak dan Pentingnya Mencetak Generasi Rabbani


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/50488-pendekatan-kepada-anak/